Informasi Mengenai Penyakit Meningitis Meningokokus
Meningitis Meningokokus merupakan penyakit infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini menjadi terkenal sejak adanya epidemi yang terjadi pada Jemaah haji atau orang yang kontak dengan Jemaah haji. Laporan Badan Kesehatan Dunia(WHO) tahun 2002 menyebutkan terjadi epidemi penyakit meningokokus yang berasal dari Saudi Arabia selama penyelenggaraan haji pada Maret 200 dengan 304. Wabah meningitis terbesar dalam Sejarah dunia dicatat WHO pada 1996-1997 yang menyebabkan lebih dari 250.000 kasus dan 25.000 kematian. Bila tida ditangani dengan tepat, 50% meningitis meningkokus akan berakhir dengan kematian, dan 5-10% kasus dapat berakibat fatal meskipun telah diterapi dengan tepat.

Penyebab
Meningitis meningokokus disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.
Gejala
1. Sakit kepala hebat
2. Demam
3. Mual
4. Muntah
5. Fotofobia (kondisi ketika mata sensitif terhadap cahaya terang sehingga menyebabkan mata terasa nyeri dan tidak nyaman)
6. Kaku Kuduk
7. Tanda gangguan neurologis seperti letargi, delirium, koma, dapat disertai kejang
Cara Penularan
Bakteri ini hanya menginfeksi manusia. Cara penularan dari manusia ke manusia melalui droplet pernapasan atau sekresi tenggorokan (saliva) dari pembawa (carrier), seperti merokok, kontak dekat dan kontak berkepanjangan (berciuman, bersin, batuk, atau tinggal di dekat dengan pembawa). Penyakit ini sangat mudah menular pada saat berkumpul orang banyak.
Diagnosis
Diagnosis awal meningitis meningokokus dapat dilakukan dengan pemeriksaan klinis oleh tenaga Kesehatan (melihat tanda dan gejala) diikuti oleh pungsi jumbal (pengambilan sampel cairan serebrospinal di bagian punggung bawah pada area lumbar. Cairan ini kemudian diperiksa dilab.)
Pencegahan
1. Vaksinasi Meningitis meningokokus
2. Vaksin Meningitis diwajibkan calon Jemaah haji yang akan melakukan ibadah haji di Arab Saudi. Selain itu wisatawan yang akan berkunjung ke Negara Endemis Meningitis meningokokus diwajibkan melakukan vaksin.
3. Vaksin dilakukan 7-10 hari sebelum melakukan perjalanan.
4. Kemoprofilaksis harus segera diberikan idealnya 24 jam setelah kasus diketahui untuk mencegah adanya kasus sekunder.
5. Komunikasi Risiko dilakukan melalui pemberian informasi penting tentang penyakit Meningitis meningokokus khususnya kepada mereka yang memiliki faktor risiko.