Polio: Penyakit Menular yang Mengancam Masa Depan Generasi

326 Viewer - 17 February 2025

Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, bahkan kematian. Meskipun kasus polio telah menurun secara signifikan berkat upaya vaksinasi global, penyakit ini masih menjadi ancaman di beberapa wilayah. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, dan upaya pencegahan polio.

Product Image

Apa Itu Polio?
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio, yang termasuk dalam kelompok enterovirus. Virus ini menyerang sistem saraf, khususnya saraf motorik yang mengontrol pergerakan otot. Infeksi polio dapat menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan dalam kasus yang parah, kematian. Polio sangat menular dan menyebar melalui kontak dengan tinja atau droplet (tetesan cairan) dari orang yang terinfeksi.

Penyebab dan Penularan
Polio disebabkan oleh virus polio yang terdiri dari tiga jenis: tipe 1, tipe 2, dan tipe 3. Penularannya terjadi melalui:
1. Kontak dengan Tinja: Virus polio dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi tinja orang yang terinfeksi.
2. Droplet: Virus juga dapat menyebar melalui batuk atau bersin, meskipun cara ini lebih jarang terjadi.
3. Kontak Langsung: Menyentuh mulut atau hidung setelah menyentuh benda yang terkontaminasi virus.
Anak-anak, terutama yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk, paling rentan tertular polio.

Gejala Polio
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus polio tidak menunjukkan gejala (asimtomatik), tetapi mereka tetap dapat menularkan virus ke orang lain. Pada kasus yang bergejala, polio dapat dibagi menjadi tiga kategori:
1. Polio Non-Paralisis (Ringan):
o Demam
o Sakit tenggorokan
o Kelelahan
o Mual dan muntah
o Nyeri otot dan kaku leher
2. Polio Paralisis (Berat):
o Kehilangan refleks tubuh
o Nyeri otot parah
o Kelumpuhan pada lengan, kaki, atau keduanya
o Kesulitan bernapas akibat kelumpuhan otot pernapasan
3. Sindrom Pasca-Polio:
o Gejala seperti kelemahan otot, nyeri, dan kelelahan dapat muncul bertahun-tahun setelah sembuh dari infeksi polio.

Komplikasi Polio
Polio dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama jika virus menyerang sistem saraf. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
• Kelumpuhan permanen
• Gangguan pernapasan akibat kelumpuhan otot diafragma
• Deformitas tulang dan sendi
• Kematian (pada kasus yang parah)

Cara Mencegah Polio
Pencegahan polio dapat dilakukan melalui vaksinasi dan menjaga kebersihan. Berikut langkah-langkahnya:
1. Vaksinasi:
o Vaksin Polio Oral (OPV): Vaksin ini diberikan secara oral dan mengandung virus polio yang dilemahkan. OPV efektif untuk membangun kekebalan tubuh dan mencegah penularan.
o Vaksin Polio Inaktif (IPV): Vaksin ini diberikan melalui suntikan dan mengandung virus polio yang sudah dimatikan. IPV aman untuk orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
2. Menjaga Kebersihan:
o Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah menggunakan toilet atau sebelum makan.
o Pastikan air yang dikonsumsi bersih dan aman.
o Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi polio.
3. Sanitasi Lingkungan:
o Buang tinja dengan benar dan pastikan sistem pembuangan limbah yang baik.
o Hindari penggunaan air yang terkontaminasi.

Upaya Global dalam Memberantas Polio
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai lembaga internasional telah melakukan upaya besar-besaran untuk memberantas polio melalui program vaksinasi global. Berkat upaya ini, kasus polio telah menurun lebih dari 99% sejak tahun 1988. Namun, polio masih endemik di beberapa negara, seperti Afghanistan dan Pakistan. Oleh karena itu, vaksinasi dan kesadaran masyarakat tetap menjadi kunci untuk mencapai dunia yang bebas polio.


© 2023 RUMAH SAKIT ONKOLOGI SOLO. All rights reserved.