Nutrisi Pasca Operasi
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani umumnya menggunakan sayatan. Minggu pertama pascaoperasi bisa menjadi masa yang paling sulit, sebab rasa nyeri dan tidak nyaman, padahal pasien ingin melakukan pekerjaan sehari-harinya.
Hormon-hormon yang ada juga dapat mengacaukan emosi, membuat pasien pasca operasi mudah menangis dan lelah. Penting untuk pasien untuk melanjutkan latihan-latiham karena hal itu dapat meningkatkan mobilitas yang akan mmpermudah saat pulang ke rumah nantinya.
Pasca bedah atau pasca operasi merupakan masa setelah dilakukannya pembedahan yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya. Nutrisi pasca bedah atau post operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan.
Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta. Waktu ketidakmampuan pasien setelah operasi atau pembedahan dapat diperpendek melalui pemberian zat gizi yang cukup. Hal yang juga harus diperhatikan dalam pemberian diet pasca operasi untuk mencapai hasil yang optimal adalah mengenai karakter individu pasien.
Tujuan Pemenuhan Nutrisi Pasca Operasi/Bedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal, untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar ( cairan, energi dan protein )
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
Pengaruh operasi terhadap metabolism pasca-operasi tergantung berat ringannya operasi, keadaan gizi pasien pasca-operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.
Mengonsumsi makanan yang tepat setelah operasi dapat mempercepat proses penyembuhan. Anjuran makanan setelah operasi juga biasanya merupakan jenis makanan yang membantu mengurangi pembengkakan, memar, serta peradangan yang sering terjadi akibat dari proses pembedahan.
Oleh karena itu, mengontrol asupan makanan setelah operasi adalah cara yang tepat agar bisa memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan tubuh supaya bisa kembali ke rutinitas normal.
Berikut beberapa makanan yang baik dikonsumsi setelah operasi.
1. Protein
Asam amino dari protein terlibat langsung pada proses penyembuhan luka dan regenerasi jaringan. Protein terbaik berasal dari jenis makanan yang rendah lemak seperti unggas, ikan, makanan laut, telur, susu rendah lemak, daging tanpa lemak, produk kedelai, kacang polong, kacang lentil dan kacang-kacangan lainnya.
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama otak dan juga mampu mencegah kerusakan otot. Karbohidrat yang tinggi serat seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan sangat bermanfaat karena menurut The Diet Channel, jenis makanan tersebut dapat membantu mencegah sembelit sebagai efek samping yang umumnya terjadi karena mengonsumsi obat nyeri.
3. Lemak sehat
Lemak sehat tidak hanya memberikan energi, tetapi terlibat juga dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh pasca operasi. Selain itu, lemak sehat juga mampu membantu penyerapan vitamin dalam tubuh. Jika Anda termasuk yang baru saja menjalani operasi, maka dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
4. Vitamin
Vitamin A dan vitamin C sangat penting dikonsumsi setelah operasi karena sifatnya yang mampu menyembuhkan luka. Vitamin A berasal dari sayuran berwarna oranye dan hijau gelap seperti wortel, ubi jalar, kangkung, bayam, dan brokoli. Sedangkan makanan yang kaya vitamin C adalah jeruk, paprika manis, buah beri, kentang, tomat dan melon.
Selain mengonsumsi dua jenis vitamin yang sudah disebutkan di atas, mengonsumsi vitamin D, E, dan K juga sangat dianjurkan karena memegang peranan penting dalam memulihkan kondisi pasca operasi. Vitamin D mampu mempercepat penyembuhan tulang, vitamin E berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas, sedangkan vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah.
5. Mineral
Jenis mineral seperti seng dan zat besi sangat dibutuhkan untuk penyembuhan luka dan sebagai asupan energi setelah operasi. Makanan kaya zat besi dan seng bisa ditemui pada semua jenis daging dan unggas, kacang-kacangan, buah aprikot, telur, roti gandum, dan sereal.
6. Air
American Cancer Society merekomendasikan mengonsumsi delapan gelas air setiap hari setelah operasi. Hal ini dikarenakan air membantu proses pembuangan dan metabolisme tubuh yang mampu membuang racun-racun lewat urine ataupun keringat. Oleh sebab itu, hidrasi memerankan peranan yang penting selama proses penyembuhan.